Mendadak Sumatera Barat – Part II (Danau Maninjau – Jam Gadang – Ngarai Sianok)

Setelah seharian berkeliling ke tempat wisata sebelumnya (bisa dibaca dulu part I nya), hari itu memutuskan menginap di rumah saudara salah satu pasangan yang ada di rombongan saya di daerah Palembayan. Saya pikir dekat dengan Istana Basa Pagaruyung, ternyata ngga sama sekali.

Perjalanan menuju kesana itu jauh, gelap, masuk hutan, kanan dan kiri suka ketemu jurang, jalanan berkelok kelok gatau sampai kelok berapa, laper pula kan ya dan cemilan pun habis (kan jadi galak ya kalau laper 😔). Setiap nanya ke penduduk setempat selalu dibilang “sedikit lagi, 1 km lagi, sebentar lagi” tetapi ngga sampai sampai juga. Ngeselin kan ya?

Walaupun semua kekesalan dalam hati itu terbayar ketika bangun di pagi hari dan menikmati pemandangan seperti ini dari balkon belakang rumah.

Disajikan teh manis hangat, pisang goreng dan ketan, ditemani gelak tawa ibu ibu yang menceritakan ketakutan mereka selama perjalanan kemarin malam, ngga mau balik lagi kesini naik mobil, maunya naik helikopter aja 🤣🤣. Termasuk daerah yang sepi sih Palembayan ini, tetapi udaranya masih bersih, ngga banyak polusi dari kendaraan. Walaupun harus maklum sama akses perjalanan ke sana.

1. Lawang Adventure Park – Danau Maninjau

Lanjut lagi perjalanan menuju Puncak Lawang yang ngga begitu jauh dari Palembayan untuk menikmati Danau Maninjau dari atas, yang ternyata yaah begini doang nih? Putar balik mobil lah kita lalu mampir ke Lawang Adventure Park daaaannn surprise!

INDAH BANGET SAUDARA SAUDARA!

Tadinya cuma niat mampir sebentar, namun kalau dikasih pemandangan sebegini indahnya sambil duduk santai, merenung, memikirkan masa depan #halah atau sambil menyeruput kopi/teh, nge-popmie ngga mungkin kalau dinikmati buru-buru.

Danau Maninjau

Danau Maninjau

Note: tiket masuk hari biasa 10 ribu, hari libur 15 ribu. Harga makanan di hari biasa juga berbeda dengan hari libur, coba dihitung baik baik juga ya biayanya sebelum bayar.

Spot terbaik foto Danau Maninjau menurut saya ya disini. Saking nikmatnya bersantai, saya sampai dua kali datang di hari yang berbeda 🤣🤣 beneran deh kalau mampir ke Sumbar ini salah satu tempat wajib buat dikunjungi.

Danau Maninjau

Setelah puas bersantai, makan, dan foto foto, akhirnya rombongan kami memutuskan untuk pergi ke destinasi akhir, Maninjau. Untuk menuju ke sana harus melewati kelok 44 yang tersohor itu. Kelokannya memang tajam, tetapi asal bawa mobilnya enak ngga bikin mual kok.

Mau tau ngga the best part nya saya berkunjung ke Maninjau? Ketika mengunjungi salah satu rumah kenalan di sana dan rumahnya persis di pinggir Danau Maninjau. Buka pintu belakang rumah tinggal nyebuurr. Asik kan ya?

Danau Maninjau

Bocah laki-laki di belakang yang paling semangat buat ngajakin saya naik rakit :))

Di Maninjau ini pula rombongan kami berpencar menuju rumah kenalan/ saudaranya masing-masing. Sedih sih karena saya sudah mulai terbiasa dengan becandaan bapak ibu rombongan yang baru saya kenal 2 hari, tetapi banyakan senangnya karena berarti bebas ke tempat yang ingin dikunjungi. Yeay!

Di Maninjau, karena satu dan lain hal saya dan keluarga hanya menginap semalam (lagi-lagi di luar rencana). Pagi harinya sibuk cari penginapan di Bukittinggi yang available untuk check-in hari itu juga :)) ampun ampunan sih ini ngga terencananya. Gapapalah, biar lebih puas keliling Bukittinggi.

2. Jam Gadang

Ngga afdol rasanya berkunjung ke Bukittinggi tanpa melihat Jam Gadang secara langsung. Saya pikir bangunannya tinggi lho ternyata ngga, dan ada satu hal aneh kalau pernah memperhatikan fotonya baik baik, coba tebak~ 🤣

Jam Gadang
Perhatikan angka di jam nya ;p

3. Panorama Ngarai Sianok – Lobang Jepang

Panorama Ngarai Sianok

Ngga jauh dari kawasan Jam Gadang, disempatkan untuk bisa mampir ke Lobang Jepang yang masih satu kawasan dengan Taman Panorama Ngarai Sianok. Ngga ada salahnya mencoba memasuki Lobang Jepang, bunker sepanjang 1,4 km yang dibangun pada masa penjajahan Jepang dulu dengan menuruni seratusan anak tangga (semangat yes?) 😂

gambar diambil dari sini

Terdapat banyak ruang di dalam bunker, dari ruang amunisi, ruang pertahanan, penjara bahkan dapur sekalipun. Oiya, berhubung jalurnya panjang, jadi banyak juga yang tidak selesai berkeliling dan kembali naik tangga untuk keluar di pintu masuk yang pertama.

Ngerasa bunuh diri ngga sih naik tangga sebanyak itu? saya nyerah deh. Akhirnya memutuskan untuk keluar di pintu lain yang langsung berhubungan dengan jalan raya, tetapi cukup jauh berjalan kaki jika ingin kembali ke Taman Panorama. Ujung-ujungnya saya naik tangga juga walaupun tidak sebanyak anak tangga pertama dan mendapat pemandangan seperti ini.

Panorama Ngarai Sianok

Panorama Ngarai Sianok

Masih ada lagi tempat untuk menikmati sisi lain Ngarai Sianok yaitu Janjang Koto Gadang, mirip mirip Great Wall lah, tetapi saat tau harus menuruni ratusan anak tangga lagi, skip deh. Untuk yang fisiknya kuat gapapa juga dicoba ke dasar Ngarai Sianok, pemandangannya pasti lebih cakep lagi.

Terus sempat jalan-jalan di Kota Padangnya ngga syl?

Sayangnya ngga 😦 berhubung cuma semalam menginap di kota. Niatnya sih pengen ke pantai pantai yang bagus, apa daya jaraknya jauh dan waktunya kurang cukup. Hanya sekedar melihat Pantai Padang di tengah kota yang ternyata ngga bersih sama sekali, sedih 😦

Ah, sepanjang perjalanan ke setiap destinasi saya jarang tertidur di mobil (biasanya mah mobil belum jalan juga udah tidur) dan ternyata keputusan yang tepat karena pemandangan selama perjalanan bagus banget, terutama saat matahari terbenam. Mengingatkan saya selama perjalanan dari Makassar ke Bulukumba, selalu ketemu  pemandangan cantik.

Sunset

Sunset

Perjalanan dadakan dan tanpa rencana sama sekali ke Sumatera Barat ternyata menyenangkan juga. Ngga menyangka bahwa banyak sebenarnya destinasi cantik di sini, mau pantai ada, mau danau juga ada, pegunungan apa lagi. Sepanjang mata memandang gunung/bukit pasti terlihat (kurang baik apa coba Tuhan sama Indonesia?). Jalan jalan ke Sumatera Barat juga salah satu alternatif liburan lokal kalau udah keseringan liburan di Pulau Jawa.

Cuma memang dasar anak asal Sumatera ya, beberapa tahun lalu menikmati pantai di Bengkulu, pertengahan tahun kemarin puas wisata kuliner di Palembang, lalu jalan jalan ke Sumatera Barat, sekarang mendadak pengen mengunjungi Sumatera Utara, hahaha. Pengen menikmati Danau Toba layaknya saya menikmati Danau Maninjau. Semoga ada kesempatan di lain waktu ya.

4 Comments Add yours

  1. danaunya sampek bisa ngaca saking kinclongnya yaowloooo..

    1. presyl says:

      Itu danaunya cakep kebangetan chi, awannya mantul semua 😍

  2. achie says:

    bagus banget ya syl, aku belum pernah jalan jalan ke sumatera.. sedih ih 😦

    1. presyl says:

      ayooo chi, dimulai dari yang dekat. palembang boleh banget itu buat wisata kuliner, ajak ajak gue juga hayuukk

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s