I: Ay, kamu mau liburan kemana lagi?
II: Aku mau ke tanjung bira, mau ikut?
I: Mauuuu. Kapan berangkat?
II: Kamis minggu depan pas long weekend
I: okesip
Sesaat kemudian mulai hunting tiket ke Makassar (yes! dapat promo), reserve cottage yang sama (yes! pas banget yang available tinggal 1), cuuss seminggu kemudian, Hello Makassar!
Kami sengaja mengambil penerbangan malam, jadi dari Bandara Sultan Hassanudin Makassar langsung lanjut menuju Bulukumba (Tanjung Bira berada di daerah Bulukumba).
Saya dan teman sudah sampai dari jam 11 malam, namun Jengay (teman saya yang ngajak) beserta rombongannya (yang naik maskapai selalu selalu delay) yang semestinya sampai jam 1 baru sampai jam 3 pagi! *ngejogrok di bandara*
Perjalanan Makassar – Bulukumba rata-rata ditempuh selama 5-6 jam. Berhubung jalannya dini hari dan dengan keahlian supir-yang-berasa-pembalap-F1 (lintasan super lurus, sepi, dan gelap, serius!) Sekitar jam 8 pagi akhirnya kami sampai di tujuan pertama saat itu, Tebing Apparalang!

Tebing Apparalang ini baru saja diresmikan sebagai tempat wisata Maret 2015 lalu. Terdapat di daerah Bulukumba, tetapi duh! jalanan tidak semulus jalan raya sebelumnya. Melewati hutan yang sepi, jalur hanya cukup 1 mobil *lebih dikit*, sebagian jalan sudah dicor tetapi masih ada jalanan kasar penuh bebatuan. Panduan-pun minim, jadi banyak bertanya pada orang sekitar.
Tetapi semua perasaan lelah (dari kurang tidur, mual di perjalanan, sampai lapar karena belum sarapan) hilang tak bersisa ketika melihat hamparan laut biru diantara tebing-tebing tinggi yang bersatu sama sinar matahari pagi. Takjub!
Yaa walaupun panasnya ampuuun panas banget sampai difoto aja keliatan keringat bercucuran ;p
Saran: datang pagi!
Jalanan sepi, belum banyak pengunjung, mau foto-foto bebaaas, dan panasnya belum menyengat banget. Setelah foto-foto langsung sarapan di tempat karena banyak juga warung-warung bertebaran menjual makanan dan minuman.
Lanjut dari Tebing Apparalang menuju tempat kami menginap di Kaluku Kafe Cottage (recommended!) Puaaaas banget sama cottage-nya karena hanya ada 4 cottage (yang berarti ngga terlalu ruweh) dan letaknya persis di depan pantai! sepi pula!
Belum lagi ketika si supir langsung memanjat pohon kelapa, mengambil beberapa buah, dan sluuurrpp air kelapa langsung diminum tanpa gelas, tanpa sedotan, segarnya bukan main, air kelapanya rasa soda, hahaha aku senang~~


Walaupun pantai depan mata menggoda banget buat diajak main, tetapi kami langsung cuus menuju Tanjung Bira untuk snorkeling! err sebenarnya lebih ke arah berangkat snorkeling dari Pantai Bira menuju Pulau Likuang dan Pulau Kambing.
Jarak dari Bira – Pulau Likuang sekitar 15 menit dengan menggunakan perahu sewaan. Harga yang ditawarkan saat itu Rp 750.000 karena kami datang saat long weekend, tetapi setelah tawar-menawar dengan supir kami, dapatlah harga Rp 500.000 untuk mengunjungi 2 pulau.
Berhubung saya memang tidak lihai snorkeling, jadi yaaa cuma sekitar 5 menit buat lihat biota laut yang menurut saya yaa ikannya gitu gitu aja, haha. Terus selebihnya? biasaaa, berenang-renang ngapung pakai pelampung :)))
Tetapi setidaknya ketakutan saya lumayan berkurang loh dibandingkan waktu saya main snorkeling di Pulau Pari.



Setelah puas main, langsung lanjut ke Pulau Kambing yang tidak dihuni manusia. Jarak dari Pulau Likuang ke Pulau Kambing juga tidak jauh, sekitar 15 menit juga. Disini airnya lebih jernih, terumbu karangpun terlihat tanpa perlu nyebur ke laut. Saya? pakai alat snorkeling terus nyemplung bentar hanya untuk ngedapetin foto underwater :)))
The best moment itu waktu kami balik ke Pantai Bira dari Pulau Kambing. Berlayar di tengah laut sambil menikmati senja matahari sebelum terbenam, dan langitnya masih biru!



Day 2!
Rencananya sih hari kedua ini mau dimanfaatkan dengan leyeh-leyeh di pantai sebelum balik ke Makassar untuk langsung menuju Rammang-Rammang.
Apa daya hujan turun pagi hari yang akhirnya semua rencana mundur, hahaha.
It’s okay lah, saya masih menikmati berlama-lama di penginapan ;p

dan berakhir dengan (teteeeep) foto-foto, hahaha #pembunuhwaktu
Ah, sebelum balik ke kota Makassar sempatkan mampir ke Tanah Beru untuk melihat pembuatan Kapal Phinisi. Kapan lagi bisa melihat secara langsung pembuatan kapal yang harganya bermilyar-milyar kan ya?


Berhubung kami masih niat ke Rammang-Rammang hari itu juga, si supir yang asli orang Bulukumba ini melewati jalan pintas agar sampai disana tidak terlalu sore. Cepet sih, tapi jalanannya itu loh, berasa melewati Bukit Barisan tapi dalam kecepatan tinggi. Punya nyawa berapa sih bang bawanya ngebut banget??
Oiya, saran saya sih sepanjang perjalanan ke Makassar sayang banget kalau cuma dilalui dengan tidur. Mata kalian bakal dimanja sama pemandangan kanan kiri yang indah banget.
Sawah kuning pada menghampar, belum lagi para kerbau/sapi yang asik aja gitu nyebrang jalan tanpa takut ditabrak. Satu lagi, saya melewati rumah-rumah yang sumpah penduduknya beruntung banget! belakang rumah pantai, depan rumah pemandangan gunung. EPIC!
dan lebih EPIC lagi ketika si supir malah ngebawa kami ke Taman Nasional Bantimurung bukan ke Rammang-Rammang.
zzzzzzzz
Sampailah kami magrib-magrib di Bantimurung yang terkenal dengan air terjun dan museum kupu-kupunya. Karena sudah malam, ngga banyak yang bisa dilihat. Ngga banyak foto-foto juga karena sudah capek di perjalanan, salah tujuan pula.
zzzzzzzz
Bagi kalian yang berminat kesini saran pertama saya, jangan dateng kesorean!

Btw, cerita perjalanan ke Rammang-Rammang saya tulis di cerita selanjutnya ya, takut berat buka page kalau kebanyakan foto, hahaha *laah lupa ini juga sudah banyak*
to be continued
Sarannya aku setuju bangettt.
Tiga tahun lalu road trip dr Sulawesi Barat ke Sulawesi Selatan dan beneran kanan kiri perjalanan indah semua :” :”
Pantai ketemu gunung itu udah epic tingkat dewa deh. Mau cerita ke orang juga kadang bingung gimana jelasin keindahannya haha. *maaf ini agak lebay*
Hahaha bener, aku pikir pertama baca cerita orang di blog itu lebay, setelah ngeliat sendiri baru percaya indahnya kebangetan, terutama pantai yg ketemu gunung.
nggak ke Bara banget ini jadinyaaaah?
tiket promo Makassarnya dapet berapa duit? kalau sewa cottagenya?
bener banget, gue waktu ke PP Bira-Makassar itu puas banget liat pemandangannya; belum pernah ketemu yang seindah itu in terms of sawah x pantai. 🙂
ngga sempet lynnnn, dan itu gara-gara ujan pas paginya zzz
tiket makassar 1,6 pp naik batik air, sewa cottage yg buat berlima 1,1 (yg ada di foto, view depan pantai) kalau gue ambil yg cuma untuk berdua, 400 ribu semalam.
rammang-rammang juga keren banget lynnn, tunggu ya ceritanya, hahaa
Btw, nitip link yak Pres 😛 http://subtersidera.blogspot.com/2013/09/tanjung-bira-terselatan-dari-sulawesi.html
silahkaaan
Ahiiyy baru baca blog nyaaa! Seruuu yaa, gak abis2 ketawa makan foto di trip ini, we shud do this more often! 😁
Iya aaaayy, hayuklah diatur yang deket juga ayo biar ga perlu cuti