Dalam Keadaan Tidak Baik Baik Saja

Sudah menyiapkan draft cerita tentang Orang Baik ternyata postingan ini mendahului.

Hai, semoga kamu yang membaca dalam keadaan sehat ya.

Ini hiatus terlamanya presyl setelah postingan terakhir yang tidak menyenangkan. Mau muncul kembali bercerita hal yang menyenangkan rasanya belum ada keinginan. 2021 masih ramai dengan Covid 19 yang semakin menggila. Saya pikir tahun ini sedikit lebih baik karena sudah muncul vaksin, tetapi ngga juga.

5 bulan lalu rasanya masih optimis pandemi mulai mereda karena kasus mulai menurun. Ngga jauh jauh deh, selama bulan puasa hingga lebaran usai pun saya masih WFO setiap hari demi kejar setoran Laporan Keuangan Audited. Saya sudah berani datang ke klinik atau RS untuk berobat (sampai harus rawat inap pula, duh!). Saya bahkan masih hadir di acara pernikahan atasan saya awal Juni lalu walaupun tetap dengan prokes (undangannya seriusan tidak banyak) dan tidak berani membuka masker sepanjang acara.

Nyatanya, kasus mulai meningkat lagi dan memakan banyak korban. Para pelaksana keuangan unit satu persatu ada saja yang tumbang karena harus isolasi mandiri atau tidak masuk kantor karena sudah banyak pegawai yang positif covid. Hingga akhirnya covid menghampiri ayah saya pada pertengahan Juli lalu sehingga beliau harus dirawat di RS dikarenakan kondisinya yang menurun saat isoman di rumah. Alhamdulillahnya selain beliau tidak ada lagi anggota keluarga satu rumah yang kena, walaupun tetap saja ya paniknya luar biasa. Bersyukur banget masih ada orang orang yang senantiasa baik membantu walaupun hanya sekadar bertanya kabar atau update kondisi, jujur itu mengangkat sepertiga beban dan pikiran negatif saya saat itu.

Lalu, tanggal 1 Agustus akan berlalu sebentar lagi, ngga nyangka kan tinggal 5 bulan menuju tahun 2022. Masih berusaha untuk merancang mimpi mimpi jangka panjang, tetapi tidak lupa yang terpenting masih berusaha untuk bertahan setiap hari.

Untuk yang lagi dalam keadaan sakit semoga segera disembuhkan penyakitnya, untuk yang anggota keluarga atau orang terdekatnya yang sakit, semoga segera pulih dan dapat berkumpul bersama lagi, dan untuk kamu yang dalam keadaan sehat tetapi pikiran masih karut-marut, sama saya juga. Karena untuk 100% konsisten berpikiran positif itu tidak mudah. Kalau sudah begitu butuh sesuatu untuk jadi pengalihan, menonton pertandingan Olimpiade misalnya. Olahraga jantung ngga tuh saking deg-deg-an menonton pertandingan bulu tangkis tim Indonesia.

Ada satu lagi sebenarnya yang suka memaksa saya untuk berpikir positif di tengah situasi pandemi seperti ini. Salah satu IG Story Kak Kenny @kartuposinsta yang saya screenshot dan pernah saya share ke salah satu kenalan saya untuk saling menguatkan. Saya mau share ke kamu juga, siapa tau kekuatan positifnya juga bisa tersampaikan.

Kalimatnya menenangkan dari sekian banyaknya berita kurang menyenangkan. Semangat ya.

Many good things await, aamiin.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s