Untuk pertama kalinya, akhirnya saya berhasil menginjakan kaki di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi weekend lalu, yeay!
Lebih menariknya lagi saya pergi ngga sendiri, berdua, atau bertiga bersama teman seperjalanan seperti biasanya melainkan bersebelas, yakni 10 orang peserta Kartupostrip (open trip yang diadain oleh Kenny pemilik akun instagram @Kartuposinsta) dan Kak Kenny sendiri sebagai travel planner nya.
Kami berangkat hari Sabtu dengan penerbangan pertama hari itu jam 5.30 pagi. Walaupun sempat drama karena saya hampir ketinggalan pesawat (dari bangun kesiangan, di tol ada kecelakaan, ada jalanan amblas, sampai tas yang ketinggalan di x-ray yang baru sadar setelah lari-lari menuju gate) tetapi sampai juga di Bandara Banyuwangi lengkap bersepuluh tanpa Kak Kenny karena dia ketinggalan pesawat 😦 dan langsung menuju ke destinasi pertama yaitu ..
1. De Djawatan
De Djawatan merupakan hutan kecil yang banyak ditumbuhi pohon Trembesi besar yang bentuknya cukup unik dan penataan yang bagus sehingga tampak seperti hutan fangorn yang muncul pada film Lord of the Rings. Terletak di daerah Benculuk, butuh waktu sekitar 40 menit dari Bandara menuju De Djawatan.
Saat kami datang pagi itu belum terlalu ramai dengan pengunjung. Hanya ada beberapa murid sekolah yang sedang mengikuti olahraga saat itu. Jadinya masih bisa menikmati santai dan berfoto tanpa lalu lalang orang orang.

ya walaupun tetap rebutan ayunan sama bocah 😂😂


2. Sego Tempong Mbok Wah
Sebelum lanjut ke destinasi berikutnya, kami makan siang dulu di Sego Tempong Mbok Wah. Rumah makannya sederhana, namun kamu bebas memilih menu makanan yang sudah disediakan di meja layaknya memilih makanan di warteg kemudian langsung dihitung di kasir.
Satu menu yang ngga boleh dilewatkan adalah telor dadar, tipikal telor dadar seperti yang dijual di Kopi Klotok Jogja, tebal tetapi tekstur telornya sebenarnya sudah tidak terlihat lagi.
Ngga cuma telor dadarnya yang enak, menu lainnya juga tidak kalah enak. Plus sambalnya sih yang juara, pedasnya ngga nanggung nanggung. Saya bukan pecinta makanan pedas, tetapi sambalnya (yang sudah saya campur kecap pastinya karena kepedasan) itu bikin nagih, mungkin itu salah satunya yang bikin makanan tambah nikmat. Untuk urusan harga ngga usah khawatir, nasi + sayur + lauk pauk + sambal + minum saya waktu itu menghabiskan kurang dari Rp30.000
3. Air Terjun Jagir
Destinasi berikutnya mengunjungi Air Terjun Jagir di kawasan Kp. Anyar, Glagah. Letaknya ngga jauh dari Sego Tempong Mbok Wah, sekitar 20 menit lah jika naik kendaraan. Jangan sampai kelewatan karena pintu masuknya berada di pinggir jalan raya. Untuk sampai ke air terjunnya kamu harus menuruni anak tangga terlebih dahulu. Tenang saja, ngga separah waktu saya mengunjungi Air Terjun Tiu Kelep kok, walaupun pas naik tangga kembali ke tempat awal tetap aja ngos ngosan.
Ada 3 air terjun di air terjun jagir ini, 2 air terjun letaknya bersebelahan, sedangkan 1 air terjun lagi letaknya ngga terlalu jauh dari 2 air terjun lainnya. Kalau ngga mau berenang, minimal bisa rendam rendam kaki di kolam air terjunnya.
Tempatnya sendiri secara keseluruhan bagus, ketauan banget kalau memang diniatkan untuk jadi tujuan wisata. Banyak tempat duduk sekaligus spot foto yang disediakan untuk menikmati pemandangan. Bahkan ketika kami kesana kebetulan ada pasangan yang sedang melakukan sesi foto pre-wed, yang tentunya ngga luput jadi bahan obrolan untuk mencairkan suasana, hahahha.
DAY 2
1. Pulau Tabuhan
Rencana untuk pergi ke Pulau Tabuhan sebenarnya waktu itu hanya Kak Kenny tawarkan untuk peserta yang tidak ikut trekking ke Kawah Ijen (yes, saya ngga ikutan karena merasa kapok setelah naik ke Prau). Jadi pas peserta lain trekking, sisanya ke pulau. Untungnya trekking ke Kawah Ijen yang masuk jadi itinerary di hari kedua diundur sehingga kami bersepuluh bisa ke Pulau Tabuhan bersama-sama. The best decision menurut saya karena jujur perjalanan ke Pulau Tabuhan ini menyenangkan sekali.
Terletak di tengah-tengah selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali, Pulau Tabuhan ini dapat dicapai dengan menggunakan kapal yang berangkat dari dermaga di Pantai Bangsring.
Kami saat itu hanya menambah Rp100.000/orang untuk jasa kapal, pelampung dan penyediaan alat snorkeling. Fyi, entah ombaknya yang memang kencang saat itu lebih baik siapkan antimo/permen sih karena lumayan bikin perut mual saat menuju kesana walaupun perjalanan ngga lebih dari 20 menit dan langsung disambut dengan gradasi warna laut yang cantik banget ketika mendekati pulau
Lalu apa yang bisa kamu lakukan selain snorkeling di Pulau Tabuhan?
Makan pisang goreng guysss, asli enaknya ngga bohong! jangan sampai nyesel makannya cuma 1, hahaha. Walaupun tak berpenghuni tetapi masih ada warung yang menjual berbagai macam minuman dan makanan ringan, pisang goreng ini salah satunya. Selain itu kamu bisa juga mengelilingi pulau sambil bebas foto foto karena pulau ini pada dasarnya kecil, jadi bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Cuma sih kalau saya tetap memilih makan pisang goreng sambil menikmati pemandangan #tetep
Dalam perjalanan balik ke dermaga Bangsring, sempatkan berhenti di Rumah Apung untuk kembali snorkeling yang katanya ikan ikannya lebih besar dan cantik. Katanya? iya soalnya saya ngga ikutan snorkeling juga jadi hanya beberapa teman yang turun :)) oiya, untuk mandi dan berganti pakaian bisa kamu lakukan di Rumah Apung atau di toilet/kamar mandi yang ada di Pantai Bangsring.
2. Baluran
Waktu yang paling disarankan mengunjungi Baluran itu sore hari ketika matahari sudah mulai turun dan tidak terlalu panas cuacanya. Cuma jangan sampai kesorean karena loket yang menjual tiket masuk Baluran tutup jam 4 sore, sedangkan kami saat itu sampai jam 4 kurang 5 menit. Masih rezeki ya belum sampai tutup.

Dari loket menuju destinasi Savana Bekol ternyata masih jauh, butuh waktu ngga sampai setengah jam untuk berkendara yang untungnya jalan menuju kesana sudah beraspal dan mulus. Satu penanda kalau kamu sudah berada di tempat yang benar adalah munculnya para monyet yang berkeliaran di jalan raya dan banyak mobil pengunjung lain yang memarkirkan kendaraannya. Kalau menemukan banyak orang antri untuk berfoto, terus saja maju sampai menemukan spot yang pemandangannya ngga kalah menarik.
Ngga hanya monyet yang bisa kamu temui di sini, ada banteng, merak, hingga kerbau yang saya temui lagi asik berendam di lumpur dan dijadikan partner berfoto dengan para pengunjung. Bagi orang yang ngga takut binatang mungkin santai ya, namun bagi orang yang takut binatang terutama monyet ini cobaan, hahaha. 2 travelmate ketakutan luar biasa dengan monyet sampai sampai mereka ngga mau turun dari mobil dong, walaupun pada akhirnya tetap turun demi apalagi kalau bukan foto foto syantieeekk.

DAY 3
Skip cerita soal trekking ke Ijen karena saya ngga ikutan jadinya yang dilakukan di hari ketiga apalagi kalau bukan leyeh leyeh staycation ria di..
durum durum durum *drumroll*
DIALOOG HOTEL!
Tawaran yang paling menggiurkan dan jadi magnet terbesar bagi saya buat ikutan trip Banyuwangi ini, soalnya sudah berkali kali mencoba booking sebelumnya tetapi tidak pernah berhasil karena selalu fullbooked. Dialoog Hotel sendiri sudah wara wiri muncul di timeline socmed tetapi aslinya jauh jauh jauuuuhh lebih cantik dibandingkan di foto. Setiap sudut bangunan hotelnya, halaman luasnya, pool area, restoran/bar nya bisa dijadikan spot buat ootd atau konten socmed. Bahkan kalau mau mengadakan wedding party yang outdoor gitu juga bisa, ala ala berada di Bali namun rasa Banyuwangi.
Ada 3 kamar yang disediakan, yakni Deluxe Garden, Deluxe Ocean, Ocean Suite. Kamar yang saya tempati itu Deluxe Ocean karena dari balkon pemandangannya langsung menuju laut.
Belum lagi kamu bisa menikmati pemandangan sunrise yang ngga boleh dilewatin meski kamu bukan morning person sekalipun. Please, luangkan waktu buat bangun di pagi hari melihat sunrise karena cantiknya parah kebangetan.
Kalau kamu berniat ngga menginap tetapi masih ingin menikmati suasananya dan foto foto, bisa juga kok kamu datang ke Restorannya, jangan cuma foto foto doang tetapi ngga makan ya, huehehe.

Di hari terakhir staycation ini selain leyeh leyeh saya juga mencoba layanan massage yang termasuk dalam itinerary Kartupostrip. Asik banget kan setelah capek jalan jalan (walaupun ngga trekking dan snorkeling) menikmati massage jadinya pas balik ke Jakarta badan sudah segar kembali. Walaupun buat teman teman yang trekking ke Ijen kayaknya massage-nya harus nambah deh :))
Kesimpulannya, Banyuwangi itu cantik banget. Keliatan dari usaha Pemerintahnya untuk memajukan berbagai destinasi wisata yang ada, dari pembangunan bandaranya, mempercantik spot wisata, hingga mengadakan banyak festival yang bisa kamu ikuti atau nikmati di Banyuwangi.
Terakhir, ikutan trip bersama Kartupostrip ke Banyuwangi merupakan salah satu jalan jalan saya yang paling berkesan tahun ini. Sebagai orang yang baru pertama kali ikut open trip, ternyata tidak semenakutkan atau secanggung itu ketika bertemu dengan orang-orang baru. Bahkan dari perkenalan pertama di bandara saat itu saya sudah berpikir “wah dapat travelmates seru nih dan sepertinya bakal menyenangkan” dan ternyata benar dong, apalagi ketika tau kalau umur kita tuh ngga jauh jauh amat bedanya. Udah ngga ngitung lagi sih berapa kalori yang dikeluarkan akibat kebanyakan ketawa ngobrol bareng mereka, paadahal baru kenal 3 hari tetapi berasa bercanda dengan teman lama, keliatan lebay yes? ngga.
Perjalanan kami hari itu ditutup dengan snacking siang sebelum menuju Bandara di Warung Kemarang. Pemandangannya bagus, tetapi highlight point nya adalah ketika saling tukar cerita (dan ngetawain hal receh pastinya) atau curhat colongan satu sama lain. Membuka mata banget ketika bertemu dengan orang-orang hebat menurut saya waktu mendengarkan cerita mereka. Say thanks to Kak Kenny lah pokoknya sebagai travel planner Kartupostrip yang sudah merencanakan perjalanan berkesan ini. Ngga nyesel ikutan open trip dan berniat ikutan lagi di tahun depan, sesenang itu ternyata jalan jalan ngga mikirin oleh-oleh sama sekali, hahaha,
dan untuk para travelmates yang ngga bisa saya tag di sini,
terima kasih atas obrolan yang menyenangkan, tawa yang dihadirkan, dan foto foto absurd yang dilakukan, kapan kapan bertemu atau jalan jalan bareng lagi ya, *hugss satu satu.
Ternyata seru ya Banyuwangi, aku dulu taunya Banyuwangi tuh Ijen doang liat Blue Fire. Tapi Baluran juga seru, aku malah seneng monyet loh, dulu prnh kepikiran pengen miara monyet, tp ga jd malah miara landak skrg wkwkwk..
Iya kan, selain ijen banyak wisata lain yg ga kalah bagus mba. Kemaren monyetnya ga segalak di ubud sepertinya, tetapi tetep ga bisa dipancing makanan soalnya ngejer2 🤣🤣
btw seriusan melihara landak? Kalau masih kecil unyu ya
Udah gede sih landaknya udah 20 bulan (sengaja nulis pake satuan bulan biar ky ibu² klo ditanya soal umur anaknya). Klo udah jinak sih enak aja miaranya, simpel & ga ribet.
Waaah febri pengen banget ke Djawatan. Pas itu kita kesorean jadi ngga sempet :(((
Pas mau ke mbok wah juga tutup, akhirnya kita beli ke mbok Nah lagi padahal niatnya mau ngebandingin 2 nasi tempong yang hits disana. Btw harganya murahan mbok nah ya, di mbok nah 30k dapat 2 porsis + minum 😅
Laah setengah harganya mbok wah 😂 tapi kemaren aku lauknya pake ikan laut, dan enak pula, jadi gapapalah.
De Djawatan sore juga cakep deh kayaknya, cuma kalau udah gelap ya jadinya serem ntar :))
Cakep banget prees pantainyaa 😍 Dadarnya juga bikin ngiler banget! 🤤
Seru juga kayaknya ya jalan2 tanpa repot2 ngatur2 itinerary dll. Jadi penasaran juga pengen nyobain 😁
iyaa mba nov, ternyata enak juga jalan jalan ngga mikirin itinerary, hahaha. Ayoo mba cobain, tapi kayaknya jiwanya mba nov sih petualang banget 😂
Hehe, beda sih ya pres serunya “repot2an” ngurus itinerary 😁
Tapi mungkin sekali2 pengen nyobain juga ih open trip begini..
Subhanallah Banyuwangi bagus bangeeeet… Wajib buat dimasukin ke list nih! Biar gak repot nanti aku sekalian ikutan open tripnya juga. Hihi.
Baguuuss, lagi niat banget sih pemerintahnya sepertinya. Aku juga pengen balik lagi deh, soalnya belum sempet main ke pantai2 lain, hehehe
YA AMPON, LIHAT DJAWATAN SAMA PULAU TABUHAN PENGEN NANGIS RASANYA :((
NGULANG LAGI KE BANYUWAN AH, NGA MAU TAU :((((
BALIK LAGI FEB! hahahha, aku pun pengen balik lagi rasanya, masih banyak pantai yg belum di-explore, tapi tabuhan is a must sih kalau kamu balik lagi
HAHAHA AKAN DIUSAHAKAN UNTUK BALIK LAGI DONG 😀
Benar kan, pantai-pantainya belom juga saya :’ banya banget yang indah ya ampon. Waktu dari stasiun terus ke arah baluran aja, pas lewat watudodol saya cuma bisa melongo tentang indahnya pemandangan pantai di sana :’ nga ngert lagi.
TABUHAN ADALAH WISHLIST !
Pisang goreng tabuhan jangan lupaa ya feb, wajib!
Waaah kasian kak kenny nya nggak bisa ikutan hwaaa. Tapi perjalanan tetep mengesankan ya ? Kalo ketemu temen perjalanan asik sih nanti sehabis traveling biasanya tetep keep in touch.
Aku baca dari awal sampe akhir jadi menggebu-gebu lagi nih jiwa travelingku huuhuhu.
Ehh open trip ini share cost kan ya berarti ? Boleh info rate nya sampe berapa kak ? Ingin menabung untuk traveling hahahaa
Kak kenny tetep ikutan kok, cuma pas pagi aja ngga bareng 😁
Aku kemaren langsung satu harga yg ditawarkan kartupostrip kok, coba cek cek webnya aja ya atau follow IG nya biar dapat info lebih update
WAH SADIS AMAT INI SEMUANYA DIDATENGIN! Mulai dari yang sejuk-sejuk pohon, ke air terjun, pantai, eh endingnya pijet-pijet. *langsung inget2 sisa jatah cuti
Anyway, kayaknya baru pertama kali deh main ke sini. Salam kenal yaa! \(w)/
Masih banyak yg belum, hahaha. Tapi kemaren udah puas banget jalan jalannya. Ayoo liburan~
Salam kenal juga ya
Ini kok yang didatengin sama persis dengan yang aku pengen datangi. Lagi nyari-nyari waktu cuti yang pas nih buat main ke Banyuwangi
Ayoo mba, aku juga pengen ke sana lagi deh, banyak tempat bagus yang belum sempat didatangin