Explore Lombok part I – Sade, Mawun, Selong Belanak, Gili Kondo

Biasanya butuh waktu yang cukup lama (lebih dari sebulan) untuk menuliskan cerita perjalanan saya di blog.

Dimulai dari pilih pilih foto, diedit, di-upload ke blog, lalu baru lancar menulis.

Tetapi untuk perjalanan kali ini, saya ngga sabaran banget buat posting.

Cerita 5D4N perjalanan di Lombok yang murni jalan jalan liburan dan 3D2N di Bali yang khusus buat menghadiri pernikahan teman.

Saya dkk memutuskan ke Lombok setelah teracuni sama blognya Helga. Dari helga juga saya kenal sama mas Ingga yang menjadi trip planner saya selama disana. Waktu ditanya mau kemana aja, saya cuma bilang, “pokoknya ke tempat yang muncul di instagramnya mas Ingga aja deh, yang anti mainstream, hahaha

Jadilah selama disana kami cuma ngikut kemana aja kami digeret, yang penting sih ngga perlu mikir urusan penginapan dan urusan perut #mureeeehh

So here we go~

Day 1

Sesampainya di Lombok, yang kepikiran saat itu cuma satu. Panas! asli panas, haha. Untungnya supir pengganti kami saat itu (yang sayangnya bukan Mas Ingga) sudah siap menjemput kami di bandara. Cuuslah sehabis makan siang langsung menuju pantaaaaaii!

Destinasi ke-1
Dusun Sade

Desa Sade

Menurut itinerary sebenarnya tujuan pertamanya Pantai Mawun dan Pantai Selong Belanak. Tetapi di tengah perjalanan, kami sempatkan mampir ke Dusun Sade yang menjadi pemukiman penduduk suku sasak asli lombok.

Layaknya desa wisata, kami sama pemandu asli penduduk sana diajak melihat rumah asli mereka yang masih beratap serabut, berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah, walaupun ada juga yang sudah bersemen. Pokoknya masih tradisional banget.

Salah satu buktinya mereka membersihkan rumah itu masih menggunakan (maaf) kotoran kerbau! Kebayang ngga? Katanya sih biar alas rumah mereka lebih bersih, huehehe.

Selama muter muter disana, banyak juga yang menjual kain tenun dan aksesoris khas Lombok. Perempuan disana juga baru dianggap siap berumah tangga kalau sudah bisa menenun kain. Laah gue kapan nikahnya kalau gitu yak? 😅

Saya memutuskan ngga belanja kain disini karena masih hari pertama, mikirnya nanti aja di kota yang pilihan kainnya lebih banyak. Tapi bagi yang niat belanja, saran saya cuma 1, harus ditawar! Karena harga yang pertama kali dikasih itu mahal banget, setelah kita pergi baru deh dikasih potongan 50-70%.

Destinasi ke-2
Pantai Mawun

Mawun Beach

Salah satu spot favorit saya selama di Lombok karena meeeenn sumpah pantainya sepi banget! Hahahaha.

Kami girang bukan main karena bisa bebas foto foto, bebas lari larian sambil bikin video, main air dan yang ngeliatin kami cuma sepasang bule plus plus 1-2 pedagang disanalah, selebihnya ngga ada.

Kalian mau guling-gulingan di pasir, berbikinian sambil berjemur, atau kissing lovey dovey kayak bule disana juga bodo amat. Cocok sih buat couple atau pengantin baru yang mau honeymoon, tapi kalau datang ce-cewek-an kayak saya ini, yaa asik asik aja kok *garuk-garuk pasir tanda ngga sirik*

Mawun Beach
Expresi muka yang sebelah kanan #pffftt
Mawun Beach
Mawun menjelang matahari terbenam

Cuma sayangnya, mendekati parkiran masih ada aja yang nawarin dagangan gitu, kalau memang ngga niat beli, mending langsung bilang ‘ngga’ daripada bilang nanti nanti tapi dipaksa terus untuk beli.

Destinasi ke-3
Pantai Selong Belanak

Sudah sore banget ketika sampai disini. Sekalian jadinya menikmati matahari terbenam sambil main air dan foto foto cantik #fufufufu dan ngga lama kemudian disamperin seorang turis perempuan asal Norway yang tertarik buat foto fotoin kami karena topi lebar yang kami pakai saat itu, haha.

Pucuk dicinta ulampun tiba ini sih, difotoin grateeeessss. Thanks shanti atas kiriman fotonya!

Selong Belanak Beach
Photo cr : Shanti
Selong Belanak Beach
Photo cr : Shanti
Sunset di Selong Belanak
Sunset di Selong Belanak

Selong belanak ini lebih ramai dibanding mawun pengunjungnya, banyak bule yang main selancar dan ada beberapa warung bambu tempat makan/ngopi ngopi di pinggir pantai. Penyewaan kursi-kursi buat leyeh-leyeh di pantai pun ada. Tetapi tetep ngga seramai pantai di Bali sih ya.

Oh iya, sesampainya di hotel kami baru bertemu dengan mas Ingga yang langsung kasih wejangan kalau di Lombok itu harus siap panas-panasan dan jangan takut kulit belang. Diwanti-wanti juga fisik harus sehat terus karena perjalanan masih panjang.

Ngga salah juga sih langsung dikasih wejangan gitu, secara pertama kali ketemu kami datang dengan geret-geret koper, topi lebar, plus warna bibir yang pada cerah mentereng semua gitu, hahaha. Sama sekali ngga ada tampang anak pantai, anak laut, apalagi anak gunung.

Day 2

Di hari kedua ini kami ditemani sama Yudhi dan Teguh (partner mas Ingga juga) yang merupakan guide+supir+tukang foto+merangkap apapun yang bisa bantuin kami deh pokoknya, hoho. Harus saya kenalin dulu nih orangnya disini, soalnya bakal ada cerita seru yang mau saya ceritain nantinya *evilsmirk*

Destinasi ke-4
Gili Kondo dan Gili Kapal – Lombok Timur

It’s time for snorkeling!! Yeaaahh!

I can’t help posting this photo, sawwwrrryyy cr @teguh_gde

Yaa walaupun saya masih takut air, takut snorkeling, tapi setidaknya ngga setakut waktu saya ke Tanjung Bira beberapa lalu. Setidaknya masih bisa menikmati biota bawah laut lebih dari 5 menit! Hohoho kemajuan.

Gili gili yang saya datangin ini juga sepiiii banget. Beda dengan Gili trawangan yang sudah dihuni penduduk, disini sama sekali ngga ada. Hanya ada 1-2 kapal lain yang barengan snorkeling di spot yang sama.

Setelah puas snorkeling, balik lagi ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke Gili Kapal sebelum berleyeh leyeh ke Gili Kondo. Gili Kapal ini semacam pulau pasir yang kecil banget, yang bakal ketutup air laut kalau sudah semakin sore.

Niatnya sih kesana biar bisa foto ala ala seperti ini

photo cr : @helga

Apa daya ketika sampai sana cuma bisa berfoto seperti ini. Duh realita!

Secara pulau pasirnya masih luas banget, jadinya pas foto ngga keliatan di tengah-tengah laut #failed.

Cuuss lanjut ke Gili Kondo setelah puas foto foto di Gili Kapal. Berhubung jarak dari hotel kami di Mataram ke Gili lumayan jauh, sekitar 2,5-3 jam, niatnya seharian benar benar dihabiskan keliling gili aja. Dari snorkeling, photo session, sampai piknik makan siang bareng di Gili Kondo.

Gili Kondo

Oiya, di Gili-gili ini ngga ada yang menjual makanan lho, makan siang harus dibeli sebelumnya di perjalanan. Makanya saya bilang piknik, dari bawa tupperware sampai pinjam piring plus sendok sama penjual makanannya, haha juara abis ini Teguh. Menikmati ayam rarang plus sayur bayam yang sumpah enak banget. Antara enak beneran atau kelaperan sehabis snorkeling sih ini, huehehe.

Gili Kondo
Piknik ala saung di Gili Kondo
Gili Kondo
My favorite spot for photo session and leyeh-leyeh sambil merenung ;p
Gili Kondo
Teguh si supir gagah *yang maksa dipanggil gagah* plus Yudhi yang ngejagain waktu kami snorkeling, rela minjem piring, tukang poto dan jaga barang barang bawaan ;p

Sebenarnya masih ada satu Gili lagi yang mau didatangin, yakni Gili Bidara. Cuma baterai kami udah habis sepertinya karena udah pada tepar di kapal dan males buat turun, padahal sih dilewatin, haha.

Masih ada sisa 2 hari lagi perjalanan saya di Lombok dan kayaknya ngga bakal cukup kalau saya ceritakan sekaligus, berat nanti ngeload page-nya karena kebanyakan foto ;p

Tungguin di cerita Explore Lombok part 2 yaa, mudah-mudahan bisa secepatnya

7 Comments Add yours

  1. mysukmana says:

    Destination anywhere bgt blogmu mbk..btw pantainya bener bener mash perawan bgt ya..sepi bgt..

    1. presyl says:

      Hahaha, iya ya?
      Pantainya memang masih belum banyak pengunjung, tapi mungkin karena lagi ngga weekend juga makanya pantainya sepi

  2. Lynn says:

    wuih sepi bener tempatnya,
    itu rejeki banget itu si turis mau foto-fotoin, bagus pula hasilnya hihihi!
    ditunggu kisah selanjutnya!

    1. presyl says:

      Iyaa rejeki ketemu bule yg bawa kamera, ramah pula orangnya. Hihi ditunggu edisi selanjutnya ya lynn 😁

  3. dita says:

    Nah ngerti banget deh kenapa ngerekomendasiin Lombok kemaren haha. Indah banget emang ya. Dan sepiiii šŸ˜€

    1. presyl says:

      Hahaha iyaaa, yg aku suka emang karena sepinya sih dit, dan berasa masih berasa di Indonesia :p

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s