May 22nd, 2014
Siapa sih yang ngga mau melihat sakura di Jepang secara langsung?
Piknik sambil makan siang, ngobrol sana-sini sambil duduk santai di bawah pohon sakura yang bermekaran.
Saya mau banget >.<
Apa daya ya harga tiket yang mahal di waktu sakura blooming sehingga harus bergeser liburan ke pertengahan bulan Mei.
Tetapi siapa bilang saya ngga bisa lihat sakura?
Apalagi sekalian mengunjungi destinasi wajib ketika berada di Jepang ;p
Destination #1
Fuji Shibazakura Festival
The flowers look like cherry and creep on lawn. And “shiba” means lawn and “zakura”(sakura) means cherry blossom. So it’s named the lawn cherry plant or Shibazakura.
Bedanya sama sakura yang biasanya itu mereka mekar di pohon, kalau Shibazakura ini mekar di tanah.
Fuji Shibazakura Festival hanya diadakan saat musim semi berlangsung. Untuk tahun ini diadakan dari tanggal 19 April hingga 1 Juni.
Biasanya kalau wisatawan mau melihat gunung fuji itu dari Lake Kawaguchi, Hakone (tempat pemandian air panas atau onsen) atau Gotemba, factory outlet yang menjual barang branded dengan harga terjangkau. Tetapi untuk festival yang hanya diadakan sekali setahun, tentunya lebih tertarik melihat Gunung Fuji dari sini bukan?
Fyi, best view-nya gunung fuji itu sebelum jam 9 pagi, biar puncak bersalju itu ngga kehalang awan atau kabut. Sayangnya, karena perjalanan memakan waktu cukup lama, naik kereta paling pagi dari hostel-pun tetep aja ngga bakal keburu sampai tujuan sebelum jam 9. Alhamdulillahnya sih, sampai disana sekitar 1/2 11-an puncak saljunya masih terlihat walaupun yaa ngga sempurna.
Oh ya, walaupun menjelang akhir musim semi, tetep lho suhunya dingin, apalagi pegunungan, jangan lupa bawa jaket!
Begitu sampai disana langsung terkesima melihat pemandangannya. Berpikir “Ah.. yang selama ini cuma liat fotonya di instagram akhirnya melihat dengan mata kepala sendiri“.
Sibuk keliling sana sini tentunya sekalian foto-foto, dan disana juga disediakan tempat tinggi (mirip-mirip jembatan penyebrangan) yang bisa digunakan wisatawan untuk mengambil foto gunung fuji dengan latar shibazakura (seperti foto saya di atas).

Oh ya, jangan takut kelaparan kalau kalian sedang jalan-jalan kesana. Karena banyak banget penjual makanan dan minuman yang siap mengisi perut kalian. Errr tapi saya tetap pilih-pilih juga yang mana yang halal dimakan ;p

thx fotonya cici @penicenora, ngga sempat ambil foto karena saking laparnya ;p
Salutnya sama orang sana, ketika kami makan di tenda yang khusus isinya meja makan semua (karena stan makanan berada di luar tenda), setiap habis makan mereka ngga ragu buat membereskan makanan mereka plus mengelap meja makannya! jadi orang selanjutnya bakal menempati meja yang bersih. That’s why disana ngga perlu ada petugas kebersihan macam di food court mall kita ini.
Ah, ada satu kejadian lucu yang saya alami disana. Setiap kita mencoba selfie berlima (yang mana susyeeh bener) ada aja orang yang bersedia membantu buat fotoin, hihihi. Ngga perlu minta tolong, karena mereka sendiri yang menawarkan bantuan. Dan saya cukup beruntung, ada seorang bapak-bapak yang bagus banget fotoin kami berlima. This photo is my favorite!

How to get there from Shinjuku Station:
- Take the Limited Express Azusa train to Otsuki Station (covered by JR Pass) for 55 minutes *tips: reserve a seat!*
- Take Fujikyuko Line Limited Express train to Kawaguchi Station, 1.140 Yen (mahal bangeeet >.<) for 57 minutes
- From Kawaguchi Station to Shibazakura venue, you have to take a bus, 30 minutes, 1900 Yen (2 ways include adm fee)
Destination #2
Tokyo Skytree
Malamnya, setelah gagal menuju Tokyo Tower karena lumayan jauh dari hostel, akhirnya memutuskan untuk melihat Tokyo Skytree (teman saya kekeuh nyebutnya Menara TVRI ;p).
Penjaga hostel bilangnya sih ngga jauh, cuma satu stasiun. Tapi ternyata untuk ke stasiunnya itu jalan kakinya lumayan banget. But it’s Okaaay, soalnya ternyata Tokyo Skytree keren banget kalau malam hari >.< towernya itu memancarkan warna lampu yang berbeda-beda. Bagus banget kalau difoto.
Sayangnyaaaaa, untuk mengambil view Tokyo Skytree secara sempurna seperti foto diatas itu harus dari tempat yang jauh dari tower itu sendiri. Lah saya, keluar dari stasiun langsung benar-benar dihadapkan sama Tokyo Skytree dan nyebelinnya foto yang saya ambil itu ternyata ngga bagus seperti yang saya mau. huhuhu, kesel deh ya (malu mau pajang foto jepretan sendiri >.<)
Ujung-ujungnya saya nge-share foto mba novri yang memang bagus banget jepretan Tokyo Skytree-nya >.< (more photos click her flickr)
How to get there from Asakusa Station (fyi, there’s a difference between Tsukuba Express Asakusa Station and Asakusa Station which is served by Toei Asakusa Line, Tobu Skytree Line and Tokyo Metro Ginza Line) :
- Take the Tobu Skytree Local train to Tokyo Skytree Station, 3 minutes, 150 Yen
- or take the Toei Subway Asakusa to Oshiage Station, 4 minutes, 180Yen.
Oh ya, selama perjalanan saya dari hostel ke Asakusa Station (yang lumayan banget itu jalan kakinya), sempat melewati Kaminarimon Gate (gerbang menuju Senso-ji temple). Walaupun tidak sempat mampir ke Senso-ji karena sudah terlalu malam, yang penting sah-lah ya ambil foto gerbang yang terkenal dengan lampion besarnya 😀

**Biaya yang dihabiskan di hari keempat :
- Transportasi : 5.180 yen (include adm.fee to Shibazakura, 500 yen)
- Makan, cemal-cemil, jajan : +- 1000 yen
- Miscellaneous exp : 1.000 yen
Total : 7,180 yen
Btw, mau tau ngga kenapa biaya makan saya saat itu murah banget? ;p
Say thanks to rendang, kentang kering, dan abon yang dibawa dari Jakarta dan nasi serta lauk pauk lain yang kami masak sendiri di dapur hostel buat makan malam. MUHAHAHA.
Satu hal yang paling saya suka di tempat saya menginap ini, ruang makan dan dapurnya yang luas dan bersih! kalian bisa bebas menyimpan bahan makanan yang kalian beli disana, bebas memasak, dan bebas memandangi bule-bule ganteng yang pada pintar masak, huehuehueehe.


Sekedar saran sih, walaupun kalian ngga niat untuk membawa makanan dari Indonesia, at least, bawa sambal, kecap, atau bubuk cabe kemanapun kalian pergi. Jujur, makanan disana terkadang rasanya nanggung, hambar, enak sih, tetapi kurang nampol, bubuk cabe disana ngga ada pedas-pedasnya sama sekali.
So, sambal 2 belibis sachet, kecap bango, and bon cabe, you’re my savior. thank you. #bukaniklan
つづく
to be continued
Shibazakura nya baguuus.. Alhamdulillah ya cuacanya bagus, pas lagi full bloom juga 🙂
Smoga ntar bisa hanamian sakura beneran yaa di jepun..
iyaaa, cuacanya mendukung banget kemaren.
amin mba amiiiin, ntar kita hanamian bareng ya. sik asik
btw aku itu numpang nge-share fotonya ya mba 😀
Hayyyuk mari hanamian bareng ntar 🙂
Iya silahkan, itu fotonya mesti jalan jauh dari sky tree baru bisa dapet poto segitu 😀
Keren ya foto2nya
thank you
Aduh Jepang pas semi tuh emang cuakeep banget ya :”) Pingin ke sana pas semi, apa daya tiketnya mihil bener pas sakura T___T
bangeeet cakepnya, apalagi pas sakura.
ajak roy buat honeymoon kesana sar ;p
Rencana honeymoon-nya emang ke Jepun sih, cuman kayaknya nggak iso pas sakura 😦
klo ngga sakura-an pas autumn atau ngga pas winter trus main ski di hokkaido deh 😀