“Masa ada orang yang ganti username Path biar ga di-tag ucapan selamat lebaran”
“Dulu kita bisa berlembar-lembar sms mengucapkan selamat lebaran sampai “some text missing” tetapi sekarang hanya cukup 1 stiker (Line)”
“Nge-BM ucapan selamat lebaran, gue block”
Lagi dengar kata-kata itu mendekati lebaran. Ngga tau deh realitanya kayak apa. Apa benar nge-block orang atau ganti username Path (dulu sih waktu mainan Plurk malah sengaja ganti username jadi nama-nama kue kering ;p).
Ucapan selamat lebaran/idul fitri jadi banyak makna.
Sekedar basa-basi mengucapkan di grup karena teman-teman lain mengucapkan, atau benar-benar tulus meminta maaf atas kesalahan-kesalahan terutama terhadap orang-orang dekat di sekitar kita.
Atau sekedar menjalin silahturahmi yang terputus dengan pertanyaan implisit “apa kabar?” dibalik ucapan Selamat Lebaran, Maaf Lahir Batin (walaupun kita ngerasa ngga ada salah karena lama ngga bertemu atau komunikasi).
gambar diambil dari sini
Jujur, 3 makna ucapan lebaran di atas saya lakuin semua. hahahaha.
Tiap tahun, selalu ada orang-orang (beberapa) yang random saya kirimin ucapan selamat lebaran walaupun selama setahun ataupun beberapa tahun terakhir komunikasi kita minim atau malah tidak sama sekali.
Karena ketika saya mendapatkan ucapan selamat yang sama dari orang yang sudah lama sekali tidak berhubungan dengan saya, itu rasanya, hmm menyenangkan.
Menyenangkan berpikir “ah, dia masih ingat saya ya?” dan “ah, nomor saya masih ada di contact list-nya? ;p”
Satu ucapan yang membuka percakapan lainnya, tukar menukar informasi, bahkan membuat rencana untuk yuk ah kita kumpul lagi, bukber kemarin ngga kesampaian (yang saya harap bukan sekedar rencana).
Dan ucapan selamat lebaran saya terhadap mereka itu, salah satu fungsinya adalah cover.
Cover atas pertanyaan saya yang asli,
“Hey, apa kabar? bagaimana hari idul fitrinya? menyenangkan?”
Hanya itu. Tidak lebih.