Seperti janji saya di postingan lalu, saya mau membahas soal JR Pass.
Dibaca dulu ya link berikut ini tentang JR Pass π

Intinya, JR Pass itu kartu transportasi yang hanya bisa dibeli di luar Jepang (baca : turis) yang bisa bebas kalian gunakan untuk shinkansen, kereta, bahkan ferry yang berada di bawah naungan JR. Masa berlakunya ada yang 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Selengkapnya tetap baca link diatas ya ;p
Pertanyaan pertama yang banyak ditanyain calon wisatawan ke Jepang itu,
Perlu ga sih beli JR Pass?
Worth it ngga sih untuk transportasi aja menghabiskan sekitar 3 jutaan?
Jawabannya tergantung.
Tergantung apa?
Yaaa tergantung kebutuhan, itinerary dan budget kalian π
Ada beberapa hal yang membuat saya memutuskan untuk beli JR Pass sebelum saya berangkat ke Jepang.
- Waktu
Saya menghabiskan 9 hari (10 hari plus perjalanan) 8 malam disana. Sesuai dengan itinerary yang telah saya susun, 1 hari direncanakan di Kyoto, 1 hari di Osaka, dan sisanya dihabiskan di sekitaran Tokyo.
Nah, saya ngga mau menghabiskan semalaman perjalanan dari Tokyo ke Kyoto dan Osaka – Tokyo dengan bus atau kereta dikarenakan butuh waktu sekitar 8 jam. Bisa diantisipasi dengan menggunakan bus malam (Willer Bus) sekaligus menghemat biaya menginap, tetapi saya lebih memilih naik shinkansen. Lama perjalanannya? 3 jam saja!
- Biaya
Tau kan dari wish list saya itu saya kepengen banget naik shinkansen? Kapan lagi mencoba satu-satunya kereta paling cepat sedunia. Tetapi yang semua orang tahu, naik shinkansen itu mahal. Untuk satu kali perjalanan Tokyo – Kyoto (non reserved seat) dibutuhkan 13.080 Yen. Dikalikan kurs 114 saja berarti butuh biaya hampir 1,5 juta! wohooo… Sedangkan Osaka – Tokyo dibutuhkan 13.620 Yen. Total 2x perjalanan memakan 26.700 Yen
Pakai JR Pass? 29.110 Yen sudah bebas naik shinkansen (selain shinkansen nozomi) sampai puas sampai bosan! bebas pula untuk reserved seat π
Oh ya, belum termasuk bebas naik transportasi JR lainnya. Line yang dilalui kereta JR itu banyak banget dan kalau kalian berniat ke Miyajima (kawasan Hiroshima) kalian juga bebas naik kapal Ferry JR.
Perbedaan kurang dari 3000 yen menjadi tidak ada artinya π
- No Antri!
Sama seperti stasiun di Jakarta, ketika kalian mau memasuki peron tentunya kalian harus melewati ini,
Kalau kalian tidak menggunakan JR Pass, tetapi SUICA (kartu transportasi yang bisa di- top up dan bisa dipakai untuk naik kereta, bus , bahkan belanja di Lawson/7eleven), kalian harus melewati palang pintu seperti ini. Ketika tidak dalam rush hour sih terlihat biasa, tetapi kalau kalian tiba-tiba berada di stasiun yang seperti ini
atau seperti ini
gambar diambil dari sini dan sini
Percayalah kawan, situasi tersebut benar terjadi adanya.
Tentunya kalian ngga mau kan ngantri diantara kerumunan manusia sebegitu banyak ketika masuk ataupun keluar stasiun? Sebenarnya bisa dihindari dengan tidak pergi berbarengan dengan mereka, tetapi sayang kan waktunya? kalau kalian pakai JR Pass, kalian tidak perlu melewati itu, tetapi seperti ini

gambar diambil dari sini
Bonus, penjaganya banyak yang unyu-unyu >.< #salahfokus
Balik lagi soal, “beli ngga ya beli ngga ya” JR Pass, saya serahkan ke kalian. Kalau bagi saya sih, worth it banget. Saya ngga nyesel belinya. Kalau teman saya bilang, “beli JR Pass untuk 2 minggu terus jelajah Sapporo” (aaakk seandainya cuti dan kantong menyetujui saya ke Sapporo T_T)
Semoga tulisan saya membantu kepusingan kalian ya π
Btw, kalau kalian berniat membeli JR Pass di Jakarta, kalian dapat membelinya disini.
Saran, beli dalam mata uang Yen, kalau beli dengan Rupiah, kurs-nya mereka yang tentukan, pastinya lebih mahal ;p