May 18th, 2014
D-Day is coming!
Setelah subuh langsung berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dengan langkah gembira. Membayangkan bahwa kurang dari 24 jam saya bakal berada di Destinasi Impian, Jepang. YEAAAY!!!
Pesawat berangkat pukul 08.30, 2 jam perjalanan menuju KL, Malaysia, transit sekitar 3 jam kemudian melanjutkan perjalanan menuju Haneda Int. Airport, Tokyo.
Alhamdulillah-nya, sejak 9 Mei 2014 bandara untuk low cost airlines (Air Asia salah satunya) tidak lagi mendarat di LCCT, KL, tetapi di KLIA 2. Huwooo akhirnya ngga dianggap kargo lagi :)) tahu sendiri kan LCCT bandaranya kurang bersahabat.
gambar diambil dari sini
Sayangnya, karena masih baru kali ya, tempat makan belum sebanyak waktu di LCCT, masih banyak tertulis opening soon, daan tempat makan yang langsung menarik perhatian (karena satu-satunya) ketika transit adalah MCD.
Lagi-lagi MCD :)))

Waktu 3 jam untuk transit ternyata sebentar banget. Makan, sholat, duduk-duduk sebentar tiba-tiba langsung dipanggil untuk boarding. Berangkat pukul 14.30 waktu Malaysia, penerbangan memakan waktu sekitar 7 jam kurang.
Malesnya, karena saya tidak reserve seat untuk penerbangan, saya duduk terpencar dengan teman-teman saya lain. Alhamdulillah-nya, orang Jepang yang duduk di sebelah teman-teman saya mau aja gitu ketika diajak tukeran bangku sama saya. MUHAHAHA.
Takut mati gaya sebenarnya 7 jam duduk doang, apalagi sempat kelupaan bawa buku untuk bahan bacaan >.<
Ternyataaa, nontonin 2 video konser CNBLUE yang masing-masing berdurasi 2 jam di Ipod udah ngebunuh waktu. Belum lagi bolak-balik tidur-kebangun-tidur-kebangun lagi, plus chit-chat sepanjang perjalanan. 7 jam jadi tidak berasa.
and finally, sekitar pukul 22.30 waktu Tokyo, sampai juga di Haneda Int. Airport, Tokyo.
Maaaakk, anakmu akhirnya sampai juga maaak, anakmu nginjek tanah Jepang juga! aaakkk >.<
Lalu petualangan #1 pun dimulai.
Saya memang sengaja tidak memesan hostel di hari kedatangan saya waktu itu karena memang berniat menginap di bandara.
Serius lo pres nginep di bandara?
Iyee serius.
Selain takut ketinggalan kereta (karena jam operasional kereta hanya sampai pukul 23.00), alasan lainnya ogah rugi.
Say NO! sama naik taksi buat sampai ke hostel dan sayang pula kan hostel ditidurin cuma beberapa jam saja? ;p
Setelah urusan imigrasi, langsung lah tuh ya rebutan kursi sama penumpang lain buat jadi alas tidur.
Ngga usah malu karena kita ngga bakal sendirian yang menginap di sana dan jangan takut soal barang bawaan karena di sini keamanan terjaga.
Petugas keamanan bolak-balik patroli dan ternyata petugas kebersihan-pun menjalankan tugasnya di malam hari pula. Salut!

gambar diambil dari sini
and the best thing in this airport is.. *drum-roll* Prayer Room! *sujud syukur*
Ada mushola ciiing, walaupun ga bisa tidur disana ya, tapi saya senang banget ada mushola disini, sholat terjamin. Lucunya, berhubung mushola ini dikunci, jadi sebelum masuk harus pencet bel dulu lalu bilang kita mau pakai musholanya, lalu pintu pun terbuka dengan sendirinya 😀
Oh iya, tahu ga tindakan norak #2 yang saya lakukan setelah sampai di bandara Haneda? (setelah tindakan #1 mau foto-foto airport tetapi dilarang), TOILET!
Seperti banyak orang bilang, toilet Jepang itu wow banget. Tombolnya ngga cuma flush doang, tapi banyak banget dan benar-benar mengakomodir kebutuhan kita selama di dalam toilet.
Ah, berhubung banyak banget yang tanya ke saya berapa biaya yang saya habiskan untuk perjalanan kesana, saya jabarkan sesuai ingatan saya ya dari hari keberangkatan (di luar biaya belanja ya;p)
- Tiket promo PP Air Asia JKT – HND via KL Rp 3.400.000
- Bagasi (waktu pergi saya gabung bagasi dengan teman-teman lain 80 Kg untuk 5 orang dan waktu pulang jatah 20 Kg untuk diri sendiri) +- Rp 800.000
- JR Pass, 29.110 Yen (kurs saya waktu itu 113,8) jadi sekitar Rp 3.315.000 (kalau dibulatkan)
- Biaya makan saat transit atau kalau mau beli sesuatu di pesawat +- Rp 150.000 (harus ditukar dulu dengan Ringgit Malaysia)
Saran saya sih ya, sekedar saran.
- Beli tiket promo ke suatu tempat itu ngga usah kelamaan mikir, karena kalau banyak pertimbangan ujung-ujungnya ngga jadi berangkat. Pesan tiket, ngga perlu reserve seat dan urusan bagasi itu belakangan. Toh dikasih waktu panjang buat menabung kan?
- Waktu berangkat biasanya bawaan tidak terlalu berat, join bagasi sama teman perjalanan. Lebih hemat. Baru pulangnya sendiri-sendiri karena pasti bawaan bertambah.
- Selain menukar Yen Jepang, tukarkan juga Ringgit Malaysia. Ngga mau kan waktu transit kelaparan karena ngga bisa beli makan? atau di pesawat kehausan karena ngga bisa beli minum?
- Berhubung naik Low Cost Airlines, order makanan secara online sebelumnya. 7 Jam perjalanan itu bakal panjang kalau perut kamu ngga dikasih asupan.
- Banyak yang tanya nih, beli JR Pass itu perlu ngga sih? worth it ngga? Kalau saya sih perlu. Selain ingin ngerasain naik shinkansen, perhitungan waktu juga hemat biaya menjadi salah satu alasan. Mungkin harus dipisah sendiri kali ya ceritanya biar lebih puas 😀
- Mau cara yang lebih hemat lagi? Berangkat dan pulang dari bandara yang berbeda. Contohnya, dari Jakarta menuju Haneda, Tokyo dan ketika pulang dari KIX, Osaka menuju Jakarta. Sayangnya, karena terlalu bersemangat beli tiket promo, saya bablas saja pesan tiket JKT-HND-JKT.
Huwaaa panjang juga ya ceritanya, padahal belum mulai bertualang ;p
Cerita lebih serunya soal pengalaman disana di postingan berikutnya ya 😀
Ciao!
tadi komennya udah masuk blom sih? ahaha lupa
oini gak pake moderator ya.
have fun sylll
oleh-oleh!
komen yang mana rik? cuma liat 2 komen ini doang sih. haha.
ada yang pertama tapi ke-reload trus ilang xD