17.30
Mobil omprengan yang saya naiki sampai di depan gerbang tol semanggi I yang saat itu ditutup.
17.35
Supir mobil omprengan masih setia menunggu di depan gerbang tol berharap gerbang tol dibuka.
17.37
Supir mobil mencoba membuka paksa gerbang tol dan yg akhirnya membuat Polisi yang sedang bertugas mendatangi dan menyuruh supir untuk masuk lewat gerbang tol semanggi II secara baik baik.
Penumpang mulai cemas, dan meminta supir untuk menuruti polisi.
17.40
Supir mulai mencari ribut. Sibuk memaki maki polisi dan mengambil foto petugas sambil meyakinkan mereka bahwa si supir tidak bersalah.
Penumpang makin panik dan mulai menyalahkan supir.
17.45
Supir mulai menelpon “kakak”nya diseberang sana dan mengadu bahwa polisi yang dihadapinya saat ini bersalah. Bermanis manis manja, si adik mulai merayu kakak buat memarahi si petugas dan memerintahkan untuk membuka gerbang tol.
17.48
Cekcok antar 3 polisi vs supir omprengan makin panas. Dua pihak saling berteriak satu sama lain agar perintahnya dituruti.
Penumpang makin tidak sabar dan akhirnya mulai berteriak. “Sudahlah bu, kalau ibu berantem terus kami ga pulang-pulang!”
17.50
Supir dengan hati gondok akhirnya mengalah dan berjalan menuju gerbang tol semanggi II
Sudah selesai ceritanya?
NO! Akibat antrian panjang memasuki gerbang tol semanggi II. si supir menerobos antrian dan polisi yang berjaga menyuruh supir untuk tidak melewati tol.
Si supir nurut? Pastinya tidak! Dia mulai cari ribut sama polisi di gerbang tol semanggi II.
Astagfirullah!
20 menit dia habiskan untuk memperdebatkan siapa yang benar dan demi melewati gerbang tol semanggi I yang pada akhirnya menjadi percuma.
Acungan jempol buat petugas polisi yang kekeuh tidak mau mengalah sama pengguna jalan yang sebenarnya rada kurang ajar ini.
Dimaki maki, diancam dilaporkan, tetapi mereka tak bergeming karena mereka merasa benar.
Sudah tau kan kalau supirnya perempuan?
Ibu ibu kok kelakuannya seperti itu ya?
Seandainya dari awal si supir menuruti polisi, saya pasti ga akan buka puasa di jalan hanya dengan 1 buah permen.
Ga lagi lagi saya naik mobil ibu.
Wah preman juga tuh si ibu yaa.. emang ga naik jemputan?
Duh du, udah cerita setahun lalu itu gue kalau pulang ga naik jemputan, kan jarang ada kesempatan bisa pulang on time 😐