Bagaimana kabar pendemo kenaikan BBM hari ini?

Pasti panas! ahaha.. demo siang terik pasti panas, walaupun bubar jalan waktu hujan turun sepertinya.

Hari ini di kantor saya ramai. Pegawai banyak banget yang berseliweran tanpa seragam (pakai baju bebas) demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Maklum pernah terjadi kejadian tidak mengenakan waktu ada demo besar-besaran. Biar saat keluar kantor, merasa aman begitu.

Untungnya demo yang ada di depan kantor saya berakhir dengan tertib. Walaupun sayang banget waktu saya mau pulang naik kereta, tiba-tiba teman mengabari “jangan naik kereta dari stasiun gambir, lagi rusuh, mahasiswa pada lempar batu” wooo..

Sesampainya di rumah, saya dikagetkan lagi dengan berita demo yang terjadi di salah satu kota di Pulau Sulawesi. Mahasiswa yang berdemo tiba-tiba mengamuk di Restoran Cepat Saji terkenal di dekat lokasi berdemo. Mereka mengamuk, membuat keributan dikarenakan pegawai yang menolak memberikan minum (secara gratis tentunya) kepada mereka.

Eh? Helllloooo?

Kalian sebut diri kalian mahasiswa. Berat lho itu namanya. Tau kan artinya Maha? Masa sih sudah dikasih embel-embel maha-siswa kelakuan masih kalah sama siswa SD.

Memalukan bukan hanya karena persoalan minum sampai mengamuk di restoran orang.

Tidak berhasil menyerang istana lalu kemudian sibuk bermain batu di stasiun kereta.

Saya tidak menyalahkan mahasiswa atau siapapun itu yang berdemo. Tetapi berdemo juga harus pakai otak. Tidak semata kuat-kuatan fisik, saling lempar batu dengan polisi atau tahan dengan siraman air. Berdemolah yang pintar, jadi rakyat juga ga bakal mencerca kalian kan?

Oh ya, sebenarnya menceritakan tentang masalah yang menjadi alasan mereka berdemo itu lebih seru. Iya kan? saya mau banget rasanya mengeluarkan pendapat saya tentang perlu atau tidaknya harga BBM naik. Tetapi rasanya takut terlalu panjang ceritanya. AHAHA.

Hmm.. katanya demo masih berlanjut pada hari kamis ya? Ayoo dong bertingkah yang benar. Hilangkan ke-anarkis-an kalian. Jangan bikin malu sebutan MAHAsiswa. okok?