Pagi ini ibu saya sudah berkoar-koar setelah adik saya berangkat sekolah.
Dia bilang dia sudah memantapkan diri untuk menelepon ketua OSIS SMA tempat adik perempuan saya bersekolah.
Ketika saya bertanya untuk apa, ibu saya hanya bilang mau kasih pemberitahuan sama dia, bahwa dia sebagai Ketua OSIS, sudah seharusnya tahu dan menjaga prilaku para anak buahnya. Jangan semena-mena sama adik kelas.
Jadi ceritanya, adik saya telah mengikuti LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah) beberapa minggu lalu, dan sekarang, dia dan teman-teman se-angkatannya bertanggung jawab untuk mengurus suatu acara dalam waktu dekat.
Nah, permasalahannya dimulai dari hukuman fisik yang harus dijalani adik saya dan teman-temannya untuk kesalahan yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan dalam menangani acara tersebut. Mereka disuruh push-up berpuluh-puluh kali (istilahnya 1 seri = 10 kali push-up) hingga lutut adik saya memar, lecet dan menimbulkan luka yang tidak kecil.
Sebagai orang tua pasti marah dong, saya aja ngeliatnya juga jadi kesal. Udah bagus mereka rela kerja untuk kepentingan sekolah, masa hadiahnya luka-luka?Β Semestinya untuk anak baru tersebut harus dibimbing dong sama kakak kelasnya, ini lebih banyak dibentak-bentak dan kata adik saya mereka TIDAK MEMBANTU SAMA SEKALI! *maaf kepencet all caps*Β bahkan untuk hal remeh temeh sekalipun!
Adik saya yang bertugas menjadi bendahara malah sibuk nanya sana sini sama saya *bukan sama kakak kelasnya* soal pembuatan budget dan sibuk nanya harga dari soal sound system sampai konsumsi. Untungnya, masih ada satu kakak kelas berbaik hati *di luar pengurus OSIS* yang membantu secara diam-diam adik saya dan teman-temannya itu. Kata adik saya, kalau sampai ketahuan, habislah dia bakal ‘kena’ sama pengurus OSIS.
Apa begitu cara kakak kelas-yang-semestinya-menjadi-panutan-adik-kelas dalam membimbing adik kelasnya? Apa benar hukuman fisik bisa memberikan pelajaran yang baik dalam berorganisasi dan berkepanitiaan?
Ibu saya bilang, mereka menganggap itu merupakan hal biasa, sehingga adik saya dan teman-teman seangkatannya pun berpikiran nantinya itu merupakan hal yang biasa dan bisa-bisa dia memperlakukan hal yang sama kepada adik kelasnya nanti. Iya kan?
Balik lagi ke soal ibu saya yang akan menelepon Ketua OSIS tersebut, adik saya tidak tahu hal ini. Saya juga menyarankan bahwa ibu saya jangan sampai menyebut nama adik saya, nanti yang ada adik saya ‘dibantai’ karena disangka tukang ngadu.
Untuk para siswa atau lebih tepatnya siswa SMA yang baca tulisan ini, mudah-mudahan tidak ada ya yang seperti itu. Jika merasa hal itu merupakan hal yang biasa, saya kasih tau ya, PIKIRAN KALIAN TUH SALAH! #emosijiwa
mhmmm…
perilaku seperti ini nih yang sangat tidak mendidik
menurut saya peran guru juga harus tegas dan jangan cuek terhadap perilaku anak didiknya, harus ada kontrol
iya kak presil.. aku juga kemarin di sekolah disuruh push up deh… ktanya ini hukuman buat aku karena aku terlalu ganteng π
aku anak SMA…dan di smaku tidak begitu kok, paskibnya sih hukumannya emang ada seri nya, tapi gak sampe lebam2…hehehehe…buat bbrp sekolah itu kebanggaan tersendiri kalau seniornya bisa sejahat mungkin…salah, tapi gue kadang bisa ngerti cara pikir mereka, walau gue sendiri juga gak setuju sama bentuk2 kekerasan kayak gitu/senioritas yg berlebihan…
adek gue juga gitu
bedanya dia lagi ada masalah pas mau keluar dari paskibraka skul
adek gue malah disuruh push up ratusan kali
tapi adek gue ngelawan
malahan kakak kelasnya diajakin brantem *applause*
ujung-ujungnya adek gue yang menang dan berhasil keluar dari paskibraka skul
hahaha maaf curhat
kok masih ada ya hari gini ospek yang kayak gitu…
iya laporin aja tu ke kepala sekolahnya skalian…
π
harus ada perubahan dalam paradigma di sekolah.
dimana2 juga banyak yg gak bener sih,seperti pemimpin kan harusnya melayani rakyat bukan minta dilayani dan didahulukan…
kita doakan bareng2 yuk biar bisa berubah,dan kita berbuat sebisa kita ,insya Allah π
dulu waktu sma saya juga mengalami kekerasan seperti itu pd saat menjadi junior, tapi itu tidak membuat saya meniru kelakuan mereka pada saat saya menjadi senior.. paling yang cewe2 saya suruh mijitin saja hehehehehhe
Gw juga gemes syl denger masih ada hukuman fisik yang ampe bikin lebam2 gt dengan dalih biar kuat mental dan fisikkkk gitu. Ga ngebantu sama sekali. Kadang pihak sekolahnya oke2 aja juga sih. Bikin gemesssssssss.
kebetulan kalau saya memberi hukuman saya kasih tugas menyalin suratan pendek dlm Al qur’an…kira-kira betul ga ya?
Yup, sepantasnya menjadi teladan
Contoh yang bisa dijadikan ikutan
Bukan …
tukeran link?linknya dah dipasang silahkan liat di
http://denmasfauzi3074.wordpress.com/sahabatku
hahaha, seperti bullying secara halus yah? memberi tugas diluar kemampuan seseorang. aneh sih masih ada yang seperti itu. karena di SMA saya dulu, ketua osis yang tak terlihat kerjanya, dalam kurun waktu setahun, bakal diadili dengan laporan pertanggung jawabannya selama setahun, ke sekolah dan ke rekan2nya.
HHmmm …
saya bisa merasakan betapa geramnya Ibu dan juga Presyprezl …
Anak Sulung saya sekarang kelas X SMA …
Dan saya selalu berusaha untuk memonitor …
apakah ada kelakuan kakak kelas … teman … dan juga dia sendiri
yang kelewat batas …
Alhamdulillah sejauh ini sih tidak ada …
Hal seperti ini memang harus diputus tali rantainya …
nanti jika adik-adik kelas ini menjadi kakak kelas (senior)
mudah-mudahan tidak berlaku sama pada adik yang dibawah lagi …
nanti gak selesai-selesai …
Salam saya P
waduhh….saya harus merubah pola pikir saya!!!!
jadi besok2 kalau anjing gw gak mau nurut gak perlu disuruh push up dulu ya???
LOL..