GP Shanghai, China kemarin benar-benar bakal jadi tempat yang berkesan bagi Rossi di tahun 2008 ini. Mengapa? ya.. jelas aja karena dia menang. Menempati podium teratas setelah 7 bulan [terakhir Oktober 2007] terlempar dari tempat favoritnya. 7 bulan penantian yang panjang bagi seorang ‘the doctor‘. Belum lagi dia juga memecahkan rekor fastest lap Pedrosa yang dibuat tahun 2006. Sekedar mengingatkan aja sih bahwa Rossi adalah Juara Dunia 7x.
Diperkirakan banyak orang bahwa usianya yang menginjak 29 tahun akan membuatnya kewalahan di lintasan dan tenggelam dalam serangan pembalap muda di bawah 25 tahun. Terbukti dari ke-eksistensi-an Casey Stoner yang sukses jadi juara dunia 2007 dan Dani Pedrosa yang mengikuti di belakangnya. Belum lagi tersisih akan kehadiran rekan baru di team-nya, Jorge Lorenzo yang dalam musim perdananya di Moto GP sudah meduduki posisi kedua teratas klasemen sementara ,tetapi dia menghapus keraguan tersebut.
Sempat melorot ke posisi 4 dalam start awal, bukan berarti tidak dapat mengejar. Setelah berada di posisi terdepan, tetap saja dia harus bertahan dari Dani Pedrosa yang terus menguntitnya hingga mulai mengendur perlawanannya di 3 lap terakhir. Stoner? cukup puas saja finish di tempat ketiga dengan selisih waktu 15 Detik dari Rossi.
Hal yang menarik dari Rossi selain gaya membalapnya, selebrasi atas kemenangan dirinya cukup menarik untuk dilihat. Selalu memberhentikan motor seenaknya di pinggir lintasan, menikmati semua sorotan kamera yang dihadapkan kepadanya, bercengkrama dengan penggemarnya yang memberi selamat kepadanya.
Kita semua bisa kok untuk seperti Rossi, apapun itu keinginannya –tak hanya jadi pembalap saja-. Orang boleh berkata bahwa usia yang semakin bertambah membuat kita semakin kehilangan kekuatan. Faktor usia yang dipersalahkan jika kita tak sanggup melakukan pekerjaan yang sebenarnya diinginkan.
Aku tidak bisa berbahasa mandarin, usiaku sudah terlalu tua untuk mengikuti les
Aku tidak dapat mengerjakan ini, semestinya ini kan dikerjakan oleh orang yang lebih muda daripada aku.
Pernah seperti itu?
Jangan lagi. Tuhan sudah memberikan waktunya bagi kita, jangan anggap bahwa waktu yang telah terbatasi oleh usia tersebut mengganggu semua keinginan yang akan dikerjakan.
Semangat ya, berapapun usiamu, itu semua hanyalah angka.
Haha aku sebenarnya bukan fan Rossi, tapi suka aja gitu cara dia menikmati kesuksesannya 😀
Jadi kepikiran mau gundul, tapi nggak ah, masak saaman dengan kayne