#OhayouJapan – I’m Feeling (happy) BLUE~

Screenshot_2014-08-12-15-29-29

Mata yang tadinya masih kriyep kriyep langsung fokus sefokus-fokusnya sama berita yang baru didapat.

Google translate link yang dimaksud dan baru 1000% percaya kalau teman saya itu benar.

Sibuk cari info sana sini buat tau bagaimana membeli tiketnya, sampai niat nimbrung percakapan twitter fans jepang dan dibalas dengan tidak mengenakkan.

Only Japan Boice (sebutan fans CNBLUE) who can buy the ticket. Sorry

*tendang guling

 

Baru ngerasain deritanya fans internasional yang mau beli tiket konser aja ngga bisa. Memang sih, Jepang itu terkenal eksklusif kalau mengadakan event apapun. Termasuk konser cnblue ini, khusus untuk fans cnblue yang hanya memiliki id japan boice.

Beruntungnya, setelah galau cuma gara-gara soal tiket, temannya teman saya yang mempunyai id japan boice berbaik hati mau memesankan tiket. Dia hanya minta saya punya alamat seseorang di Jepang biar bisa mengirimkan tiket *harapanku diterbangkan ke langit tertinggi lagi saudara saudara~~*

Dan dijatuhkan lagi ketika dapat rumor pengumuman di minggu saya berangkat saya harus mengikuti ujian penyesuaian ijazah.

*nangis bombay*

Tetapi kalau yang namaya jodoh ngga kemana ya, sehari sebelum keberangkatan tidak ada pengumuman resmi, cuuuslah jadi bertemu Yonghwaaaaa, aaakkkk >.<

Ehem. Udahan dulu curcolnya. Back to topic.

Satu jam sebelum konser dimulai saya sudah duduk manis di venue, ini adalah venue terbesar yang pernah saya datangi untuk menonton konser.

Osaka-jo Hall
Osaka-jo Hall

Ngga masalah duduk lumayan jauh dari panggung, karena seat ditentukan secara random, walaupun sebenarnya saya cukup beruntung dapat seat langsung berhadapan dengan panggung.

Duduknya termasuk di depan lho, tapi tetep, jauh aja. Btw,ini venuenya gede banget. BANGET.
Duduknya termasuk di depan lho, tapi tetep, jauh aja. Btw, ini venuenya gede banget. BANGET.

Konser dibuka dengan lagu “Time is Over” cukup nge-beat dan nge-rock sebagai lagu pembuka. Dilanjutkan dengan lagu Diamond Girl yang bisa banget buat badan kita bergoyang dengan irama musiknya. Intuition, Love, These Days, My Miracle (semuanya adalah lagu korea) berturut-turut dinyanyikan setelah Diamond Girl. They’re a good song, but not my favorite. Sampai kemudian mereka membawakan lagu Eclipse (finally lagu jepang).

2 menit pertama Lee Jonghyun (gitaris) menyanyikan lagu tersebut hanya dengan petikan gitar yang dia mainkan tanpa adanya suara alat musik lain, and I have to say it’s beautiful.

Musik dan suaranya membahana dalam venue sampai membuat saya terharu. Lebay? NO! karena belum penah mendengarkan dia bernyanyi dengan indahnya sampai habis tanpa adanya teriakan “Aaahh jonghyun I love you!” atau tepuk tangan yang terlalu cepat dari penonton.

**Eclipse Live Performance – Zepp Tour 2013, cr to the owner

Lagu mulai beranjak up beat ketika Coffee Shop dimainkan (it’s time for dancing~), makin nge-rock lagi ketika menyanyikan Robot dan In My Head. Ngga dikasih waktu lama buat loncat-loncat dan headbanging sama mereka, karena ketika membawakan lagu Blind Love, lagi-lagi saya terharu berasa mereka nyanyinya buat gueee #eaaaa *lemah sama suara ballad Jonghyun dan Yonghwa*

Truth, lagu andalan di album Jepang terbaru mereka (karena dia ada maka konser ini ada :D), I’m a Loner, dan I’m Sorry juga turut dibawakan yang membuat saya loncat jejringkakan lagi. Ngga ketinggalan 2 lagu berturut-turut dibawakan dari album Korea mereka yang terbaru, Can’t Stop dan Like a Child. Di 2 lagu ini sang vokalis Jung Yonghwa tidak memainkan gitarnya melainkan bermain keyboard.

Khusus lagu Like a Child, hah speechless. Kata-kata ngga cukup buat menggambarkan betapa keren dan hebatnya performance mereka di lagu ini. Beyond my expectation. The new arrangement, the melody, the spotlight, and the vocals semuanya juara! merindingnya luar biasa. Termasuk ketika confetti bertebaran di atas panggung. Tepat banget lagu ini dijadikan lagu penutup sebelum encore.

Saya kasih lihat aja ya fancam performance Like a Child yang dibawakan mereka saat konser Can’t Stop di Hongkong, 3 hari sebelum mereka konser di Osaka. Miriplah, beda panggung, tata cahaya dan confetti aja. Oiya, 90 detik terakhir itu the best! (cr to the owner)

Penonton bertepuk tangan sambil meneriakan Encore (mereka bilangnya enkore) berkali-kali ketika CNBLUE menghilang dari balik panggung, dan kembali lagi dengan t-shirt yang kering karena sebelumnya udah basah kuyup gara-gara keringat.

Menariknya, mereka ngga masuk ke panggung bersama-sama. Musik dimulai ketika sang bassist, Lee Jungshin menjadi orang yang pertama memasuki panggung sambil bermain bass dan nge-dance. Kemudian drummer Kang Minhyuk ikut balik ke panggung dengan awkward dance-nya dan mulai bermain drum.

Gitaris Lee Jonghyun, yang sama sekali ga bisa nge-dance, lempeng baee masuk panggung dan langsung bermain gitar mengikuti melodi sebelumnya. The last, Jung Yonghwa, the vocalist who called himself as King of Dancing balik ke panggung, ngga ikutan main gitar, malah sibuk nge-dance -__-

and here it is, another my favorite live performance, WAKE UP! di konser yang saya tonton tahun lalu di Jakarta, performance mereka saat menyanyikan lagu ini juga keren, tetapi saya juga ngga nyangka ternyata mereka mengubah lagi arrangement musiknya di awal lagu. Walaupun tetep sih, iramanya racun banget buat kita bergoyang. Ou yeaah! Ditambah lagi di pertengahan lagu selalu aja ada kelakuan-kelakuan aneh dari para membernya, entah sok sok nge-dance, atau sok-sok-an bermain tinju (dan ini kejadian beneran waktu itu).

**Wake Up Live Performance – Arena Tour Nagoya 2013 cr to the owner

Setelah menyanyikan lagu Love Girl, Love Light menjadi lagu penutup konser yang manis dikarenakan CNBLUE bernyanyi bersama-sama dengan para penonton. Lirik soal cinta pertama, melodi romantis, sampai pengakuan sang vokalis yang juga pencipta lagunya bahwa liriknya berdasarkan pengalaman pribadi (so sweeett >.<) sepertinya menjadi kekuatan magis, soalnya ngga di Jakarta atau di Jepang penonton paling hafal sama lagu ini.

Keseluruhan, satu kata saya berikan buat penilaian konser mereka kali ini. AWESOMAZING! sama seperti konser mereka di Jakarta tahun lalu. Walaupun mereka mengubah konsep konser, dimana mereka bilang untuk tahun ini konser dibuat lebih “warm” berbeda dengan tahun lalu yang lebih “rock“.

Dari pemilihan lagu awal, hingga urutan tiap lagu dipertimbangkan baik-baik sama mereka untuk menciptakan suasana yang mereka inginkan. Saya merasakan banget kok perbedaan konsepnya. Buktinya saya tidak terlalu basah-kuyup-keringat karena kebanyakan loncat-loncat seperti tahun kemarin. Lagu ballad dan lagu yang memancing kita buat nge-dance lebih banyak dimainkan dibandingkan lagu rock yang ngeracunin kita buat headbanging.

Surprisingly, saya suka.

Kapan lagi saya mendengar suara indah mereka menyanyikan lagu ballad tanpa adanya teriakan fans yang berlebihan didukung kualitas sound system yang jauh lebih oke dibanding sound system di Indonesia selain di Jepang? video kualitas HD yang selama ini saya tonton via youtube serasa pop up depan mata.

Soal kelakuan penonton, nah ini jujur saya salut banget. Mereka tahu kapan harus berteriak dan kapan harus bertepuk tangan. Ngga ada suara penonton yang menyeruak saat mereka bernyanyi ballad tanpa suara alat musik sekalipun. Hanya segelintir orang yang berani berteriak “Yonghwaaaa” dengan kerasnya disaat sang vokalis berbicara kepada penonton, itupun bukan saat mereka bernyanyi.

Eh udah saya sebutkan belum itu penonton yang berteriak laki-laki? sampai Yonghwa shocked dan akhirnya dikerjain balik si penonton tersebut buat teriak terus-terusan :)))

Dan yang paling buat saya jatuh cinta sama suasana menonton di sini adalah bebas dari pemandangan HP, Tab, bahkan kamera. 98% penonton patuh sama peraturan bahwa mengambil foto atau video itu dilarang keras. Coba deh cari di youtube fancam live performance mereka di Jepang, pasti susah banget nemunya. Sekalinya ada, hanya audio tanpa visual. Sekalinya lengkap audio visual, saya yakin yang mengambil rekaman pasti orang asing *tentunya bukan saya*

Cuma satu yang kurang dari penonton disana. Kurang heboh! seheboh-hebohnya mereka cuma goyang-goyang badan sambil megang lightstick. Saya jadi malu sendiri waktu sibuk loncat-loncat sambil nyanyi sekencang-kencangnya dan kanan kiri saya cuma goyang seadanya. Mungkin karena lebih banyak penonton dewasanya ya jadi mereka tahu diri juga. Walaupun di depan saya ada ibu anak yang nonton berdua dan ibunya lebih heboh nyayinya dibanding anak perempuannya yang cuma megang-megang lighstick *hi-five mom!*

Ah, yang saya ngga suka cuma satu. Saya ngga ngerti sama sekali ketika mereka berkomunikasi dengan penonton menggunakan bahasa Jepang. Huwaaaaa :((

Tetapi it’s okay lah. Setidaknya saya mengerti kalau mereka menyuruh kita bernyanyi atau bertepuk tangan. Setidaknya saya (akhirnya) mendengarkan langsung dan mengerti ketika mereka berteriak

Junbi wa ii desu ka? (are you ready?)

YEAAAHHH

Honto ni? (really??)

YEAAAAHHHHH

Ikimashou ka? (shall we go?)

YEEEAAAAAAHHHHHH

SORI JIELLOOOOOO! (screaaaaam!)

IMG_20140520_225530

one of my biggest dream became true.

thank you.

5 Comments Add yours

  1. Yos Beda says:

    Berbicara tentang musisi-musisi jepang saya selalu takjub dengan skill mereka yang rata-rata dewa banget 🙂

    1. presyl says:

      mereka band korea, tetapi sebelum debut di korea udah jadi band indie di jepang.
      hehe iyaaa, skill mereka keren banget. total banget mainnya

  2. Volverhank says:

    ni band dulu katanya mau main di indo, temen cewe udah pada njerit pengen nonton tapi akhirnya batal… lebih njerit lagi mereka haha

    1. presyl says:

      Tahun 2011 memang batal (untung tiket udah saya jual ;p) tapi tahun 2013 jadi kok ke jakarta 😀

Leave a comment